Jumat, 22 Juni 2012

Untuk Bersambung by Nurul Adhil Fhadhyillah

Ternyata remaja itu tidak sesuai yang ku harapkan. Ternyata cobaan semakin dewasa semakin menyiksa ku. Tapi inilah manusia dan inilah hidup. Semakin dewasanya kita semakin besar juga masalah kita. Asal kita mau mencoba dan tidak mundur semua akan bisa.
Kami adalah sahabat.
Kami ber 5 selalu bersama. Senang duka itupun sudah biasa. Kami sering tertawa. Permusuhan itu sudah biasa. Namun permusuhan ini sangat tidak biasa. Aakulah yang menghancurkan ini semua. Mengecewakan teman teman ku yang membelaku. Mengecewakan teman teman ku yang sudah menjaga perasaan ku.
Aku membohongi mereka L begitu bodohnya aku. Aku pura pura berpacaran dengan sahabat ku yang bernama putra. Kita merahasiakan semua ini hanya untuk kepentingan semata saja.  Memang selain aku dekat dengan 5 orang itu aku juga dekat teman ku bernama putra.
Awalnya teman 5 ku sangat senang dan bangga melihat ku berpacran dengannya. Karna mereka sudah menebaknya. Ketika ittu hati ku sangat lah tidak enak. Aku dosa aku sudah membohongi  teman teman ku.
Ketika itu teman teman ku menjaga perasaan ku. Salah satu teman ku melihat putra sedang bersama riri teman sekelas ku juga di cafe berdua dengan putra yang dekat dengannya. Salah satu teman ku menceritakan pada teman teman ku yang 5 orang itu. Sebenernya mereka ingin menceritakan paadaku. Namun mereka sangat menjaga ku perasaan ku ketika itu.
Karna pada saat itu mereka tahu kalu perasaan ku sedang senang. Mereka sangat menjaga perasaan ku. Sampai ujian berakhir barulah mereka memberi tahu kepada ku. Bahwa putra berdua dengan riri. Entah ketika itu perasaan ku sangatlah sakit. Aku sangat cemburu mendengar itu. Lalu aku langsung sms putra dan menanyakan hubungannya dengan riri.
Putra membalas sms ku. Dan dia berkata kepadaku bahwa mereka hanyalah sekedar temancurhat saja. Aku kesal ketika itu. Aku lalu menceritakan kepada teman teman ku yang 5 orang itu. Mereka bilang kepada ku “bila kamu ingin tahu yang sebenarnya kenapa tidak langsung menanyakan kepada riri?” dan bodohnya saran dari salah satu teman ku, aku setujui.
Mereka membantuku memanggil riri di depan teman temannya riri. Ketika riri datang kita langsung menanyakan kepada riri hubungannya putra dengan riri.  Riri menjawab “kita hanya teman dekat saja,saya pun hanya mengobroli kalian dan memberi selamat atas hubungan kalian” itu saja. Ketika itu aku sangat bodoh.
Aku hanya membiarkan teman teman ku memberontak riri. Ketika itu riri berkata kepada ku saking kesalnya kepda teman teman ku “ lagi pula rara dan kamu hanya pacaran pura pura saja kan ?”. aku hanya kaget mendengarnya. Mengapa riri tahu masalah yang terjadi. Padahal aku sama sekali tidak memberi tahu kepada siapapun bahwa aku hanya pura pura pacaran saja.
Aku sangat bingung mengapa riri tahu. pada saat itu 5 teman ku sangat lah terkejut. Mereka sangat marah kepada ku. Mereka sangat kecewa kepada ku. Salah satu teman ku berkata “mengapa kamu tidak memberi tahu kepada kita tentang ini, kita sangat menjaga rahasia ini sampai kami tidak tega memberi info ini tetapi mengapa kamu mengecewakan kita semua, kamu kenapa tidak memberi tahu kepada kita tentang masalah ini?” ketika itu aku sangatlah bingung dan aku hanya diam. Aku bingung harus menjawab apa kepada mereka.
Tiba tiba putra datang. Putra di panggil oleh salah satu teman ku. “hey putra kemarilah, kami ingin menanyakan sesuatu kepada kamu”. Putra pun langsung mengahampiri sambil membuka jaketnnya. Dan aku sangat tahu tampang mukanya sangatlah tegang.
Dan putra pun memberitahu kepada semuanya “oke aku akan memberi tahu kepda kalian kalau aku dan dia hanya pacaran boongan saja, Cuma buat kalian senang, udah kan ?”. sungguh disitu aku sangatlah kecewa. Ketika putra memberiahu semua itu putra pergi begitu saja dengan teman temannya.
Awal dari rencana sebenarnya aku dan putra akan memberi tahu kepada semua teman teman ku bila kita akan memberitahu rahasia ini sesudah kelas olahraga berakhir dan itu hanya 2 minggu. Tapi rencanya ini sangatlah gagal total. Aku sangat bingung ketika itu putra tidak menolong ku sama sekali.
Aku menyelesaikan sendiri kepada 5 orang teman ku yang kecewa dengan ku. Mereka sangat marah kepada ku. Bahkan salah satu di antara 5 orang itu menangis karna kecewanya kepada ku. Sungguh menyesalnya aku pada saat itu. Dan salah satunya lagi membrontak ku karna teman ku yang ini adalah teman ku dari smp.
Aku hanya diam disana. Dan aku berletuk di depan teman ku yang menangis pada saat itu. Aku ingin di beri hukuman kepada mereka. Memang hukuman tidaklah menyembuhkan mereka atas perbuatan ku. Tetapi aku sudah berjanji kepada diriku sendiri. Bila nanti aku memberi tahu mereka aku akan meminta hukuman. Seberat apapun itu aku harus jalani.
Aku memaksa mereka untuk memberi hukuman kepadaku. Mereka sama sekali tidak ingin memberi ku hukuman. Entah mereka sangat baik padahal mereka sudah ku kecewakan. Tetapi walaupun mereka tidak memberi hukuman kepadaku tetap saja mereka marah kepada ku. Sampai sampai sms aku pun tidak ada yang membalasnya.
Dan informasi sekolahpun mmeereka tidak memberikan informasi kepada ku. Aku sangat takut untuk masuk ke sekolah. Karna hanya sama mereka lah aku berteman. Memang selain mereka aku juga berteman dengan teman ku yang bernama lila. Tetapi dia berbeda kelas dengan ku. Sedangkan dengan 5 teman ku mereka adalah teman sekelas ku.
Aku sangat malu dengan permainan ini. Sampai sampai  aku tidak mau sekolah. Memang aku tahu menjauhi masalah malah menjadi tambah beban bagi ku. Namun aku sangat bingung untuk menyelesaikan masalah ini.
Tidak ada yang bisa untuk mendengarku cerita. Bahkan aku sampai sekarang putus hubungan dengan putra. Sms aku pun tidak di balas dengannya. Di kelas ku, aku hanya berteman dengan teman ku yang laki laki namanya fauzi. Nemun belakangan ini aku sms dia. Dia tidak membalas sms ku. Aku bingung harus gimana sepertinya di sekolah aku memang sudah tidak mempunyai teman lagi.
Bersambung.....

5 anggota